Kamu, dengan segala dimensi maknamu.
Aku tak pernah berpikir ending berkenyataan seperti ini. Seperti udang dibalik batu. Ya, udang dibalik batu. Udang yang benar-benar tergencet dan mencret digencet oleh batu. Tak pernah aku bisa berpikir tentangmu dengan murni menggunakan otakku. Otak ini seakan terbalik jika kemudian berproses memikirkanmu, hati ini seakan bolak-balik keheranan dengan sikap dan tingkah egomu.
Otak, hati, dan lisanku terus-terusan bertanya kenapa kamu ingin hilang dari hadapanku? Seakan rinduku yang setengah mati hanya berbalas rindu yang setengah hati. Atau bahkan, tak sama sekali dirindu.
Ahh Tuhan .
Aku merindunya, namun tak melibihi rinduku pada-Mu.
Posted by
Unknown